Memaknai Kurban di Momen Pengajian Idul Adha UMC

Momen Idul Adha bukan sekadar momentum meningkatkan level keimanan, tapi juga level kebersamaan; bukan hanya media taqarrub dan tabarruk (ibadah dan kebaikan) tapi juga melejitkan jiwa sosial kita. Hal tersebut disinggung Prof. Dr. H. Khaerul Wahidin, M. Ag dalam acara pengajian dan tasyakuran Idul Adha di kalangan civitas akademik Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) pada 12 Agustus 2019 lalu.

Dalam acara bertajuk Peran Profetik Ibrahim AS dalam Membangun Kebersamaan tersebut, sang rektor UMC juga menyinggung relevansi kurban dan realitas sosial akhir-akhir ini, yakni eskalasi radikalisme dan merajalelanya fitnah di Tanah Air.  Menurutnya, dalam memaknai Idul Adha kita dituntut juga menciptakan lingkungan yang ramah, damai, dan penuh kegembiraan di sekeliling kita. Karena itulah, tambahnya, cocok bila pengajian kali ini juga diisi dengan sosialisasi insersi Pendidikan Anti Korupsi (PAK) sesuai surat edaran LLDIKTI.

“Selain itu, momen Idul Adha ini juga bisa menjadi sarana pembersihan hati kita dari berburuk sangka. Tidak gampang fitnah dan menyebarkan hoax,”  imbuhnya.

Selain para dosen dan karyawan UMC, hadir pula pada event ini Badan Pelaksana Harian (BPH) UMC. Alhamdulillah, kegiatan yang berlangsung di Meeting Room Kampus 2 UMC, Watu Belah, Sumber, ini berjalan lancar dan ditutup dengan bersalam-salaman plus pembagian daging kurban untuk civitas akademik UMC dan warga sekitar kampus. (Muaz)

Leave a Reply